Sabtu, 07 Mei 2011

Klasifikasi Media

Setyosari & Sihkabuden (2005) mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, persepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi pemanfaatannya:
1)Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya
a. Media pembelajaran dua dimensi yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan berukuranpanjang kali lebar saja serta hanya diamati dari satu arah pandangan saja. Misalnyapeta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi danmempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arahpandang mana saja. misalnya meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan sebagainya.
c. Media pandang diamyaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, atau gambar binatangyang dapat diproyeksikan.
d. Media pandang gerakyaitu media yang menggunakan merdia proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video tape recorder termasuk mediapandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer atau layar lainnya.
2) Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe,yaitu:
a. Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
• Presentasi verbal: media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai(slide), transparansi, cetakan di papan tullis, majalah dan papan tempel.
• Presentasi grafis: bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun dankarikatur.
• Potret diam (still picture): potret yang diambil dari berbagai macam objek atauperistiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai (filmstrips),film bingkai (slide) atau majalah/surat kabar.
• Film(motion picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atukejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
• Rekaman suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakanbahasa verbal maupun efek suara musik (sound effect).
• Program: terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dariinformasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsangadanya respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melaluimesin komputer.
b. Simulasi: peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupaikejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.
4) Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, Thomas secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjangpengalaman, yaitu sebagai berikut.
a.Pengalaman langsung (the real life experiences)Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences)maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruandari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objekatau kejadian.
c. Pengalaman dari kata-kata (words only )Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dankata-kata yang ditulis maupun dicetak.Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasi mediapembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar.Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara urut menuruttingkat kekongkritan dan keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkanpada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakinabstrak.Berikut Kerucut Pengalaman Dale.

Gambar Kerucut Pengalaman Dale :



3) Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera yang diperoleh, dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual. Namun Sulaiman menggolongkan media pembelajaran menjadi sebagai berikut.
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette TapeRecorder, dan Radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatuunit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidakada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi.
f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapitidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewritingdan recorded telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film-bisu) dan loop-film)
h. Media still visual: gambar, slides, filmestrips, OHP dan transparansi.
i.Media audio: telepon, radio, audio tape recorder dan audio disk.
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simboltertentu saja dan berupa alphanumerik.
4) Klasifikasi berdasarkan penggunaannya :
a. Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual.Misalnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serat laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b. Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok (misal film dan slides)
c. Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal (misal televisi).

Pentingnya Media Pembelajaran:
• Dapat membantu guru dan siswa dalam meningkatkan produktivitas, efektivitas, efisiensi pembelajaran
• Membantu proses pembelajaran, sebab tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara langsung, tetapi memerlukan media untuk lebih memberikan pengetahuan yang konkret dan tepat serta mudah dipahami.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran : Menurut Kemp and Dayton:
• Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
• Pembelajaran dapat lebih menarik.
• Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
• Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
• Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
• Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
• Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
• Peran guru berubah ke arah yang positif.

Dalam hal ini penggunaan media dalam pembelajaran memiliki peranan penting dalam penempatan dan penggunaanya. Sehingga dibutuhksn prinsip-prinsip yang tepat dalam penggunaan, pemilihan dan pengembangan dari media tersebut. untuk lebih memperdalam ketiga hal tersebut dapat di akses ke alamat berikut :
http://sumberdanmediapembelajaran.blogspot.com/2010/08/prinsip-prinsp-dan-pemilihan-media.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar